Advertisement

Cara Membuat Daftar Pustaka yang Baik dan Benar

Cara Membuat Daftar Pustaka yang Baik dan Benar - Haii agan-agan pencari Info Lowongan Kerja Indonesia, Kali ini Cara Membuat Daftar Pustaka yang Baik dan Benar, Tribun Loker punya beberapa info nih, langsung saja cek infonya di bawah.

Judul Info Lowongan Kerja : Cara Membuat Daftar Pustaka yang Baik dan Benar

Info Loker Peluang Lain


Cara Membuat Daftar Pustaka yang Baik dan Benar

Cara Membuat Daftar Pustaka yang Baik dan Benar

Tribun Cara - Sedang mengerjakan sebuah karya tulis ilmiah? Kebingungan dengan daftar pustaka? Memang, daftar pustaka memiliki peran yang vital pada sebuah karya tulis. Melewatkan atau salah kaprah dalam membuat daftar pustaka bisa saja membuat karya tulis yang susah-susah dibuat menjadi tidak berarti. 

Daftar pustaka adalah ringkasan daftar sumber-sumber kutipan yang di pakai penulis sebagai penunjang karya tulisnya. Namun, banyak penulis awam yang tidak memahami fungsi dan tujuan dari daftar pustaka, sehingga kebanyakan dari mereka mengabaikan penggunaan daftar pustaka atau menuliskannya secara 'awur-awuran'. Padahal, tata cara membuat daftar pustaka sudah jelas.

Kutipan

Sebelum masuk ke pembelajaran tata penulisan daftar pustaka, lebih baik kita pelajari dulu tentang kutipan. Nah, kutipan sendiri terbagi menjadi 2:
  1. Kutipan Langsung, yakni mengutip kalimat dari sumber tanpa mengubah apapun.
  2. Kutipan Tidak Langsung, yakni mengutip kalimat dari sumber dengan merubah kata atau susunan kalimat, namun tidak merubah maksud dan tujuannya.

1. Kutipan langsung

Kutipan langsung, dibagi lagi menjadi 2, yakni:

   1.1 Kutipan Langsung Panjang, ada beberapa syarat untuk memenuhi jenis kutipan ini,
  • Berdasarkan APA Style (American Psychological Association), yakni panjang kalimat yang dikutip oleh penulis lebih dari 40 kata..
  • Berdasarkan MLA Style (Modern Language Asociation), yakni panjang kalimat yang dikutip oleh penulis melebihi 4 baris.
  • Jika penulis mengutip sumber bacaan hingga 4 baris atau lebih, maka teks yang dikutip diketik pada baris atau alenia selanjutnya.
Sedangkan ciri-ciri kutipan langsung panjang adalah, 
  • Teks menggunakan spasi atau jarak antar baris lebih dipisahkan dari teks
  • Dikasih jarak rapat antara baris pada kutipan
  • Boleh diapit tanda kutip dan boleh juga tidak diapit tanda kutip
   1.2 Kutipan Langsung Pendek, beberapa syarat yang harus dipenuhi yakni,
  • Kalimat yang diketik tidak lebih dari 4 baris
  • Kalimat yang dikutip menjadi bagian langsung dari kalimat sebelumnya
  • Kalimat yang dikutip tetap diapit tanda petik
Maka, berdasarkan syarat diatas, ciri-cri kutipan langsung pendek adalah:
  • Jarak antara baris sama dengan teks
  • Menjadi bagian langsung dengan teks sebelum pengutipan
  • Diapit dengan tanda kutip
  • Kutipan tidak lebih dari 4 baris

2. Kutipan tidak langsung

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, bahwa kutipan tidak langsung adalah kutipan yang berisi ringkasan atau perubahan suatu kalimat dari sumber penulis awal, namun tidak mengubah maksud dan tujuannya.

Ciri-ciri dari kalimat tidak langsung adalah sebagai berikut:
  • Terjadi perubahan pada kalimat yang dikutip, baik berupa singkatan atau parafrase 
  • Perubahan hanya terjadi pada susunan kalimat atau diksi, bukan maksud dan tujuannya
  • Dijabarkan berdasar pemahaman penulis terhadap  kalimat yang akan dikutip

Cara Membuat Daftar Pustaka

Tata cara menulis daftar pustaka, terbagi menjadi 2 berdasarkan sumbernya, yakni:
  1. Bersumber dari Buku
  2. Bersumber dari Artikel Jurnal, Koran, dan  Majalah

Daftar pustaka dari sumber buku

Aturan yang dimuat dalam penulisan daftar pustaka dari buku yakni, nama, tahun penerbit, judul buku, dan yang terakhir kota dan nama penerbit.

   1. Nama

Penulisan nama penulis buku dalam daftar pustaka cukup unik, ingatlah untuk selalu menuliskan nama belakangnya dahulu, kemudian beri tanda koma (,) dan diikuti dengan nama depan dan tengahnya. Tuliskan nama penulis tanpa memasukkan gelar-gelarnya, (meskipun dicantumkan pada buku).

Contoh nama penulis 2 kata:
Afan Julianto, cara penulisannya: Julianto, Afan.

 Contoh nama penulis 3 kata:

Emha Maulana Firdaus, cara penulisannya: Firdaus, Emha Maulana.

Bagaimana jika ada lebih dari satu penulis dalam buku tersebut? Pilih salah satu penulis yang nama nya dibalik, nama penulis setelahnya ditulis biasa, seperti aslinya. 

Jika nama penulis buku terdiri dari 2 orang, maka:
Fahmi Faiqotul, Ahmad Fairus, cara penulisannya: Faiqotul, Fahmi dan Ahmad Fairus.
Jika nama penulis buku terdiri dari 3 orang, maka:
Joshua Azriel, Fariz Akbar, Ahmad Fairus, cara penulisannya: Azriel, Joshua. dkk.
Jika nantinya menulis banyak daftar pustaka, maka diurutkan berdasarkan abjad sesuai nama penulis.  Contohnya, sebagai berikut:
  • Azriel, Joshua dan Ahmad Fairus.
  • Firdaus, Emha Maulana.
  • Wahyu, Pratama.
Masih bingung? Coba baca lagi pelan-pelan hehe.

   2. Tahun Terbit

Tahun terbit diletakkan setelah penulisan nama penulis buku, tepat setelah tanda titik (.) dan di akhiri tanda titik (.)

Contoh:
Firdaus, Emha Maulana. 2005.

   3. Judul Buku

Judul buku ditulis dengan huruf miring atau italic (i), diletakkan setelah penulisan tahun.

Contoh:
Firdaus, Emha Maulana. 2005. Judul Buku Disini Ya.

   4. Kota dan Nama Penerbit

Penulisan kota setelah judul buku, dilanjut dengan titik dua (:), beri satu spasi kemudian beri nama penerbit.

Contoh:
Firdaus, Emha Maulana. 2005. Judul Buku Disini Ya. Surabaya: Gramedia.

Daftar pustaka dari sumber artikel jurnal, koran dan majalah

Aturannya tentu saja berbeda bila kita mengambilnya dari Artikel Jurnal, Koran ataupun Majalah. Saya akan menjelaskan bagian yang berbeda saja.

   1. Nama

Tata aturan penulisan sama seperti di buku. Perhatikan! Pastikan nama yang dicantumkan merupakan penulis artikel jurnal, koran dan majalah. Jangan sampai salah menuliskan editornya.

   2. Judul

Ada 3 acuan, mulai dari Artikel Jurnal, Koran dan Majalah.

        Menggunakan Acuan Artikel dari Jurnal, data yang diperlukan dan urutannya kurang lebih sebagai berikut.
  • Nama pengarang,
  • Tahun terbit,
  • Judul artikel,
  • Judul majalah,
  • Bulan terbit (kalau ada),
  • Tahun terbitan yang keberapa (kalau ada),
  • Tempat terbit.
Contoh:

Nasution, Anwar. 1975. “Sistem Moneter Internasional”. Dalam Prisma, Desember, IV. Jakarta.
Paranggi, Umbu Landu. 2006. “Puisi: Bagian Terpenting dari Darah Hidupku” dalam Horison Majalah Sastra. Jakarta: PT Metro Pos.

        Menggunakan Acuan Surat Kabar

  • Nama pengarang,
  • Tahun terbit,
  • Judul artikel,
  • Judul surat kabar,
  • Tanggal terbit, dan
  • Tempat terbit.

Contoh:

Tabah, Anton. 1984. “Polwan semakin efektif dalam Penegakan Hukum”. Dalam Sinar Harapan, 1 September 1984. Jakarta.

        Menggunakan Acuan Antologi

  • nama pengarang,
  • tahun terbit karangan,
  • judul karangan,
  • nama penghimpun (Ed.),
  • tahun terbit antologi,
  • judul antologi,
  • tempat terbit, dan
  • nama penerbit.
Contoh:

Kartodirjo, Sartono. 1977. “Metode Penggunaan Dokumen”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). 1980. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Catatan Kaki

Kata Kunci:  Cara Membuat Daftar Pustaka.



Demikianlah Artikel Cara Membuat Daftar Pustaka yang Baik dan Benar

Sekian Info Lokernya Cara Membuat Daftar Pustaka yang Baik dan Benar, semoga saja bisa bermanfaat untuk agan-agan semua. okay, sekian postingan Info loker Indonesia kali ini.

Anda sedang membaca artikel Cara Membuat Daftar Pustaka yang Baik dan Benar dan artikel ini url permalinknya adalah https://tribuncara.blogspot.com/2020/01/cara-membuat-daftar-pustaka.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

2 Responses to "Cara Membuat Daftar Pustaka yang Baik dan Benar"